Selasa, 05 Oktober 2010

Seberapa Banyakkah Amerika Merampas Emas Dari Freeport Papua?


Harga emas mencapai level tertinggi pekan ini. Selama 10 tahun terakhir, harga komoditas tambang itu telah melesat dari US$275 per ons menjadi US$1.300 per ons per September 2010.

Lonjakan secara drastis tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pembelian secara besar-besaran oleh sejumlah negara.

Bagaimana di Indonesia? Berdasarkan data PT Logam Mulia, harga emas di dalam negeri pun kini mencapai level tertinggi sepanjang 2010. Harga emas pada salah satu unit produksi PT Aneka Tambang Tbk itu mencapai Rp382 ribu per gram pada 30 September 2010.

Selain karena meningkatnya permintaan, lonjakan harga emas juga disokong penurunan nilai tukar dolar terhadap sejumlah mata uang dunia.

Tingginya harga emas di pasar internasional dan domestik itu pun berpotensi mendongkrak pundi-pundi perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia. Salah satunya adalah Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc melalui PT Freeport Indonesia.

Meski demikian, ketika dikonfirmasi, manajemen Freeport Indonesia belum dapat memberikan penjelasan detail.

"Kalau soal angka saya belum bisa jelaskan," kata Juru Bicara Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Kamis 30 September 2010.

Namun, berdasarkan data Freeport-McMoran per akhir 2009, Freeport Indonesia merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi induk perusahaan tambang emas yang berpusat di Phoenix, Arizona, AS itu.

Freeport Indonesia membukukan pendapatan US$5,9 miliar, jauh melampaui perusahaan Freeport yang beroperasi di Amerika Utara dengan pendapatan US$4,8 miliar.

Bahkan, Freeport Indonesia juga mengungguli perusahaan dalam kelompok Freeport yang beroperasi di Amerika Selatan dan Eropa. Di Amerika Selatan, kontribusi pendapatan perusahaan Freeport di sana sebesar US$3,8 miliar, sedangkan Eropa hanya US$1,89 miliar.

Secara total, pendapatan Freeport-McMoran dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sejumlah negara tersebut selama 2009 mencapai US$15,04 miliar.

Bukan hanya untuk Amerika, Freeport juga membayarkan manfaat langsung bagi Indonesia. Freeport Indonesia telah menyetor kepada pemerintah Indonesia senilai US$1,01 miliar, lebih tinggi dibanding perusahaan Freeport di Amerika Selatan dengan pembayaran US$507 juta.

Sementara itu, selama periode April-Juni 2010, Freeport Indonesia juga telah melakukan kewajiban pembayaran kepada pemerintah Indonesia sebesar US$634 juta atau sekitar Rp5,7 triliun.

Setoran kepada pemerintah Indonesia itu terdiri atas pajak penghasilan badan US$490 juta, pajak penghasilan karyawan, pajak daerah serta pajak-pajak lainnya sebesar US$106 juta, dan royalti US$38 juta.

Dengan demikian, total pembayaran Freeport selama 2010 hingga Juni telah mencapai US$899 juta dolar atau sekitar Rp8,1 triliun.

Sedangkan total kewajiban keuangan sesuai ketentuan yang mengacu pada kontrak karya 1991 dan telah dibayarkan Freeport Indonesia kepada pemerintah Indonesia sejak 1992 hingga Juni 2010 tercatat US$10,4 miliar.

Belum lama ini, Freeport-McMoran, induk Freeport Indonesia juga telah memutuskan pembagian dividen tunai sebesar US$0,3 persen per saham yang akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 1 November 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar